Senin, 01 Oktober 2012

Kanker Serviks Penyebab dan Cara Mencegahnya

Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim, yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim.

Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit paling banyak terjadi pada kaum wanita.

Di dunia, setiap 1 menit ada perempuan yang meninggal karena penyakit ini. Indonesia pun termasuk negara dengan kasus kanker serviks cukup tinggi: setiap 1 hari, 1 perempuan meninggal akibat penyakit yang juga disebut kanker leher rahim ini.

Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.

Penyebab kanker serviks
Kanker serviks disebabkan oleh human papilomavirus (HPV), sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat.

Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan. Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya.
Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Melakukan hubungan intim pada usia dini ternyata bisa menyebabkan terkena kanker serviks, karena melakukan hubungan intim pada usia < 16 tahun dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks.
Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama dan terlalu sering melahirkan.

Mendeteksi kanker serviks
Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pada stadium awal kanker serviks hampir tidak menimbulan gejala apapun.

Gejala biasanya baru akan muncul setelah kanker mencapai tahap stadium lanjut. Sedangkan pada stadium ini, sel kanker sudah menyebar dan cukup sulit untuk disembuhkan. Oleh karena itu, kanker serviks juga disebut sebagai the silent killer

Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear, yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks

Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti metode IVA (inspeksi visual) dengan asam asetat, yaitu dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks.

Metode lainnya yaitu Thin prep yang lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim.

Mencegah Kanker Serviks
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Pepatah itu sangat benar. Lebih baik mencegah kanker serviks dari pada kita sudah terserang penyakit tersebut.

Berikut ini beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam mencegah kanker serviks antara lain:
  • Pola makan yang sehat. Seperti makan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
  • Stop merokok, karena penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
  • Jangan gunta ganti pasangan dan hindari seks sebelum menikah atau pada usia sangat muda .
  • Menghindari seks selama masa haid untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Lakukan tes pap smear secara teratur, sebagai upaya pencegahan   
  • Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV
  • Membersihkan organ intim (vagina toilet). Hal ini dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan dokter ahli, untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran ataupun penyakit.








Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar