Kanker leherrahim atau yang biasa dikenal dengan kanker serviks merupakan
penyakit yang paling berbahaya dan sangat rentan menyerang wanita. Kanker
serviks terjadi karena kuman dan terkait kuat dengan Human Papilloma Virus
(HPV).
Gejala yang timbul dan dapat dirasakan
adalah seperti keputihan atau cairan encer berbau, pendarahan yang terjadi di
luar siklus haid, pendarahan sesudah menopause, dan suka terasa nyeri di daerah
panggul.
Seperti yang dilansir dari wolipop, faktor risiko penyebab kanker serviks ini yaitu:
- Menikah atau melakukan hubungan seksual pada usia muda (< 16 tahun)
- Sering berganti-ganti pasangan seksual dan berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan seksual
- Tidak merawat kebersihan alat kelamin
- Riwayat infeksi berulang di daerah kelamin atau radang panggul
- Wanita yang sering melahirkan
- Wanita perokok memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan wanita bukan perokok
Untuk melakukan deteksi dini kanker serviks yaitu dengan melakukan papsmear. Papsmear ini merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan menggunakan alat yang dinamakan speculum. Hal ini dilakukan oleh ahli kandungan ataupun bidan. Fungsi pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya HPV ataupun sel karsinoma penyebab Kanker serviks tersebut.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali saat sedang haid. Papsmear juga sebaiknya dilakukan setiap 1 tahun sekali oleh setiap wanita yang sudah melakukan hubungan seksual.
Jika hasil pemeriksaan papsmear positif, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan secara lebih lanjut. Papsmear dianjurkan dilakukan secara rutin agar Kanker Leher Rahim lebih cepat ditemukan dan lebih besar kemungkinan sembuh.
Untuk pencegahan kanker serviks ini dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi setiap satu tahun sekali. Bisa juga dengan cara menganjurkan suami untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
Seperti yang dilansir dari wolipop, faktor risiko penyebab kanker serviks ini yaitu:
- Menikah atau melakukan hubungan seksual pada usia muda (< 16 tahun)
- Sering berganti-ganti pasangan seksual dan berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan seksual
- Tidak merawat kebersihan alat kelamin
- Riwayat infeksi berulang di daerah kelamin atau radang panggul
- Wanita yang sering melahirkan
- Wanita perokok memiliki risiko dua kali lebih besar dibandingkan wanita bukan perokok
Untuk melakukan deteksi dini kanker serviks yaitu dengan melakukan papsmear. Papsmear ini merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan menggunakan alat yang dinamakan speculum. Hal ini dilakukan oleh ahli kandungan ataupun bidan. Fungsi pemeriksaan ini untuk mengetahui adanya HPV ataupun sel karsinoma penyebab Kanker serviks tersebut.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali saat sedang haid. Papsmear juga sebaiknya dilakukan setiap 1 tahun sekali oleh setiap wanita yang sudah melakukan hubungan seksual.
Jika hasil pemeriksaan papsmear positif, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan secara lebih lanjut. Papsmear dianjurkan dilakukan secara rutin agar Kanker Leher Rahim lebih cepat ditemukan dan lebih besar kemungkinan sembuh.
Untuk pencegahan kanker serviks ini dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi setiap satu tahun sekali. Bisa juga dengan cara menganjurkan suami untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual.
Ikuti @pojok_infoku
Artikel Terkait:
Kanker Serviks
0 komentar:
Posting Komentar